Rabu, 24 Februari 2010

This is the Supreme Judge Chosen

Commission III of the House of Representatives (DPR RI) since the days of Monday through Thursday (15 to 18 February 2010) during trial II Year 2009 to 2010, did the fit and proper test (test the feasibility) of the 20 candidates for Supreme Court Justices.
Of the 20 candidates for Supreme Court Justices who have tested its feasibility, the Commission III of the Parliament, on Thursday, February 18, 2010, around 20:00 hours to the plenary meeting the selection of candidates for Supreme Court Justices.
The results of these elections plenary meeting, 6 people elected Supreme Judge.
The six men are:
1. Dr. Salman Luthan, SH., MH.
2. Soltoni Mohdally, SH., MH.
3. H. Julius, SH., MH.
4. Dr. H. Supandi, SH., M. Hum
5. Prof. Dr. Surya Jaya, SH., M. Hum
6. H. Achmad Yamanie, SH., MH.

Kamis, 18 Februari 2010

Inilah Hakim Agung Terpilih

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) sejak hari senin hingga kamis (15 - 18 Februari 2010) dalam masa persidangan II Tahun 2009 - 2010, melakukan fit and proper test (uji kelayakan) terhadap 20 calon Hakim Agung.

Dari 20 calon Hakim Agung yang telah diuji kelayakannya, Komisi III DPR RI, pada Kamis 18 Februari 2010, sekitar jam 20.00 melakukan rapat pleno pemilihan calon Hakim Agung.

Hasil rapat pleno pemilihan tersebut, terpilih 6 orang Hakim Agung. Keenam orang itu adalah:
1. Dr. Salman Luthan, SH., MH.
2. Soltoni Mohdally, SH., MH.
3. H. Yulius, SH., MH.
4. Dr. H. Supandi, SH., M.Hum
5. Prof. Dr. Surya Jaya, SH., M.Hum
6. H. Achmad Yamanie, SH., MH.

Minggu, 18 Oktober 2009

Kebangsaan

Oleh Silahudin

Pileg 9 April dan Pilpres 8 Juli 2009, telah usai negara bangsa ini laksanakan. Manuver-manuver politik yang selama kedua peristiwa besar tersebut lakukan, tampaknya, kini dengan telah memiliki Presiden terpilih (baca: terlantik nanti), persoalan kebangsaan Indonesia, atau setumpuk persoalan yang dihadapi negara bangsa ini, secara niscaya patut menjadi focus of interest atau agenda pemerintahan.

Realitas keberadaan kepentingan pragmatis "kedaulatan" kelompok, mau tidak mau, mesti dihindari sebagai "teman sejatinya" dalam penyelenggaraan pemerintahan ini. Akan tetapi, terbangun dalam pergulatan yang lebih luas demi nama negara bangsa ini. Agar, nation building yang merupakan keniscayaan dalam kehidupan politik negara bangsa ini, tidak berada di persimpangan jalan seperti selama ini. Dikarenakan, terjangkiti virus-virus kepentingan yang sempit.

Reformasi yang bergulir sejak tahun 1998, sebagai "titik balik" ketidaksetujuan anak bangsa ini terhadap pemerintahan otoriter, mesti "menggendong" makna dibalik reformasi tersebut. Bukan sebaliknya, reformasi tersebut seakan-akan telah mati suri, karena misi yang diembannya nyaris tak terdengar lagi dalam tataran empirik kehidupan politik negara bangsa ini.

Lalu, persoalan yang harus senantiasa digerakkan dalam kehidupan negara bangsa ini, adalah merajut kembali nilai-nilai kebangsaan Indonesia, agar nasib sebangsa dan senegara ini dapat terealisasikan dalam bingkai-bingkai pergaulan dan pergumulan kehidupannya.

***


Memang, faham kebangsaan (nasionalisme) Indonesia kini, nyaris berada pada titik nadir. Seringkali, berbicara nasionalisme, dianggap kurang membumi dengan kondisi yang sudah mengglobal. Padahal di mana pun, setiap negara tidak terhindar dari kebangsaannya. Artinya, nasionalisem merupakan ‘anak sah’ dalam ruang lingkup dialektika kehidupan bernegara dan berbangsa. Ia harus senantiasa melekat dalam koridor dinamika pergumulan dan peradaban bangsanya.


Perlu disadari, tuntutan reformasi (1998), sesungguhnya berada dalam peradaban nasionalisme. Bangkitnya kesadaran lapisan masyarakat menuntut reformasi dalam segenap kehidupan negara bangsa ini, tiada lain “disinari” oleh akumulasi ketidakpuasan atau kekecewaan atas sikap-sikap para penyelenggara negara dan pemerintahan. Kemudian, pertanyaannya, akankah kita mengulang itu? Tentu saja, jawabannya tidak. Oleh karena itu, menata kehidupan politik negara bangsa berada dalam ranah empirik yang kondusif dengan kiblat pembangunannya yang berkeadilan untuk kemakmuran atau kesejahteraan rakyat menjadi keniscayaan.


Dengan demikian, bingkai-bingkai fundamental yang menghiasi faham kebangsaan, baik secara faktual historis maupun kekiniannya, justru harus ditempatkan pada focus of interest kepentingan bagi sebauh negara bangsanya.

Konfigurasi pergulatan secara politik, ekonomi dan sosial budaya, percaturannya tidak bersifat diskriminatif (baca: eksklusif), melaikan inklusif. Dalam arti, teknologi pembangunan dalam pelbagai segmen kehidupannya, patut bahkan niscaya mengeliminir kepentingan kelompok, agar, kesenjangan dalam berbagai dimensi terhindarkan.

Pada tataran itu, pelacakan tatanan politik kebangsaan dengan dimensi pembangunan yang berpijak dan berorientasi kepada pemerataan, atau teknologi pembangunan berwajah keadilan sosial, secara niscaya merupakan agenda reformasi kebangsaan Indonesia. Pemerataan atau pembangunan berwajah keadilan sosial, tidak harus ditakuti, justru secara niscaya menjadi rujukan yang intrinsik dalam menjawab tuntutan reformasi kebangsaan ini.


Hasil-hasil pembangunan bukan memfasilitasi sekelompok kecil, dan rakyat banyak berada dalam wilayah kehidupan yang dikorbankan. Bila pembangunan tersebut, sekadar memenuhi tuntutan sekelompok kecil, maka disadari atau tidak, akibatnya, ketimpangan dan kecemburuan entah itu secara perorangan, kelompok dan teritorial, tak bisa dielakkan, bahkan dapat berakibat lebih jauh, yaituadanya goncangan disintegrasi bangsa dengan berbagai gerakannya.


Dengan demikian, perlu disadari bahwa krisis yang menimpa kita membutuhkan reformasi kebangsaan yang benar-benar menyentuh kepentingan rakyat banyak. Tanpa menyadari kepentingan tersebut, krisis kepercayaan rakyat terhadap penyelenggara negara dan roda pemerintahan akan senantiasa menjadi bumerangnya.

Hakekat reformasi kebangsaan mesti terus menerus mengikis dinamika kehidupan politik negara bangsa yang diskriminatif, agar eksistensi sebuah negara bangsa ini tidak kehilangan jatidirinya.


Untuk itu, berarti faham kebangsaan Indonesia sesungguhnya nation building yang berada dalam ranah dan sekaligus kehidupan politik yang inklusif. Agar solidaritas sebangsa dan senegara yang merupakan keniscayaan dapat diwujudnyatakan dalam dinamika tataran pergaulan dan pergumulan kehidupan politik negara bangsa ini.**

Kamis, 08 Oktober 2009

POTENSI BISNIS ONLINE

Bisnis baik barang maupun jasa, dapat dilakukan secara ofline maupun online. Bisnis online seiring dengan perkembangan internet belakangan ini, tampak semakin hari semakin berkembang.

Disadari atau tidak, bisnis online sangat prospektif di Indonesia ini. Perkembangannya dari hari ke hari, seiring dengan pengguna internet yang semakin bertambah. Berdasarkan data Maret 2008, pengguna internet di Negera Indonesia sebanyak 27 juta orang. Ini artinya, potensi dan peluang pasar untuk bergerak dalam bisnis online. Dengan pendek kata, meraup uang via bisnis online ini sangat besar.

Lalu, persoalannya, bagaimana memanfaatkan teknologi internet ini, sehingga benar-benar dapat bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik, dan waktu yang digunakan tidak terbuang dengan sia-sia, namun ada hasil.

Dengan potensi pengguna internet yang akan terus berkembang dari waktu ke waktu, maka memanfaatkan fasilitas internet untuk melakukan bisnis online atau mendapat penghasilan (baik utama maupun tanpa meninggalkan pekerjaan utama), patut kita sikapi dengan bijak untuk dicoba dilakukan.

Rajut impian melalui bisnis online ini, dan gapai kenyataan dengan tanpa berpangku tangan. Artinya, ACTION.

Selamat berbisnis via internet (online). kunjungi/klik beberapa alternatif bisnis online di bawah ini. Salam.

http://www.formulabisnis.com/?id=kangsil2006
http://www.komisiGRATIS.com/?id=silah
http://www.semuthitam.net/cgi-bin/id/clickthr...u.cgi?id=silah
http://www.ziddu.com/download/6277455/RELEVANSIANTARAFILSAFAT.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6298900/PembangunanPerkotaan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6323605/Kebangsaan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6567194/MemaknaiStrukturalKonflik.doc.html

POTENSI BISNIS ONLINE

Potensi Bisnis Online

Bisnis baik barang maupun jasa, dapat dilakukan secara ofline maupun online. Bisnis online seiring dengan perkembangan internet belakangan ini, tampak semakin hari semakin berkembang.

Disadari atau tidak, bisnis online sangat prospektif di Indonesia ini. Perkembangannya dari hari ke hari, seiring dengan pengguna internet yang semakin bertambah. Berdasarkan data Maret 2008, pengguna internet di Negera Indonesia sebanyak 27 juta orang. Ini artinya, potensi dan peluang pasar untuk bergerak dalam bisnis online. Dengan pendek kata, meraup uang via bisnis online ini sangat besar.

Lalu, persoalannya, bagaimana memanfaatkan teknologi internet ini, sehingga benar-benar dapat bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik, dan waktu yang digunakan tidak terbuang dengan sia-sia, namun ada hasil.

Dengan potensi pengguna internet yang akan terus berkembang dari waktu ke waktu, maka memanfaatkan fasilitas internet untuk melakukan bisnis online atau mendapat penghasilan (baik utama maupun tanpa meninggalkan pekerjaan utama), patut kita sikapi dengan bijak untuk dicoba dilakukan.

Rajut impian melalui bisnis online ini, dan gapai kenyataan dengan tanpa berpangku tangan. Artinya, ACTION.

Selamat berbisnis via internet (online). kunjungi/klik beberapa alternatif bisnis online di bawah ini. Salam.

http://www.formulabisnis.com/?id=kangsil2006
http://www.komisiGRATIS.com/?id=silah
http://www.semuthitam.net/cgi-bin/id/clickthr...u.cgi?id=silah
http://www.ziddu.com/download/6277455/RELEVANSIANTARAFILSAFAT.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6298900/PembangunanPerkotaan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6323605/Kebangsaan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6567194/MemaknaiStrukturalKonflik.doc.html

Senin, 28 September 2009

Selamat Idul Fitri 1430 H

Dalam interaksi selama ini, di dunia maya, mungkin tidak lepas dari
krikil-krikil yang membuat kita kurang sreg, sewot, dan sejenisnya.
Oleh karena itu 'kita tengok ke dalam, singkirkan debu yang masih
melekat' tuk saling memaafkan. Salam
http://www....formulabisnis.com/?id=kangsil2006
http://www.ziddu.com/download/6277455/RELEVANSIANTARAFILSAFAT.doc.html
http://www.komisiGRATIS.com/?id=silah

Sabtu, 26 September 2009

Potensi Bisnis Online

Bisnis baik barang maupun jasa, dapat dilakukan secara ofline maupun online. Bisnis online seiring dengan perkembangan internet belakangan ini, tampak semakin hari semakin berkembang.

Disadari atau tidak, bisnis online sangat prospektif di Indonesia ini. Perkembangannya dari hari ke hari, seiring dengan pengguna internet yang semakin bertambah. Berdasarkan data Maret 2008, pengguna internet di Negera Indonesia sebanyak 27 juta orang. Ini artinya, potensi dan peluang pasar untuk bergerak dalam bisnis online. Dengan pendek kata, meraup uang via bisnis online ini sangat besar.

Lalu, persoalannya, bagaimana memanfaatkan teknologi internet ini, sehingga benar-benar dapat bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik, dan waktu yang digunakan tidak terbuang dengan sia-sia, namun ada hasil.

Dengan potensi pengguna internet yang akan terus berkembang dari waktu ke waktu, maka memanfaatkan fasilitas internet untuk melakukan bisnis online atau mendapat penghasilan (baik utama maupun tanpa meninggalkan pekerjaan utama), patut kita sikapi dengan bijak untuk dicoba dilakukan.

Rajut impian melalui bisnis online ini, dan gapai kenyataan dengan tanpa berpangku tangan. Artinya, ACTION.

Selamat berbisnis via internet (online). kunjungi/klik beberapa alternatif bisnis online di bawah ini. Salam.

http://www.formulabisnis.com/?id=kangsil2006
http://www.komisiGRATIS.com/?id=silah
http://www.semuthitam.net/cgi-bin/id/clickthr...u.cgi?id=silah
http://www.ziddu.com/download/6277455/RELEVANSIANTARAFILSAFAT.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6298900/PembangunanPerkotaan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6323605/Kebangsaan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/6567194/MemaknaiStrukturalKonflik.doc.html